Latest

Friday

Puisi: Garis Takdir



Arus kali menggerus bibir landai
Mengalir parau terasuk limbah-limbah
tambang
Camar putih lantunkan shymphony
merdu seindah mozart
Melihat air menyetubuhi kerikil
dengan lelumpuran

Seonggok nafsu birahi parutkan kukunya
di jantung yang berdetak
seirama jantung jam
Merongrong jagad  nurani yang
terhujamkan puing-puing stalagmit

     Ku pernah mencoba..
Menahan arus angin yang
menghantam ragaku
Menahan laju tsunami yang
menenggelamkan hatiku

tapi ku tak kuasa..
Merubah khianat menjadi setia
Merubah benci menjadi cinta
   
Mungkin..
Tinta takdir telah mengering
Garis hidup telah tergambarkan
    Yang benar tak akan salah
    Yang salah pasti benar
Putih kan tetap putih
Hitam kan tetap hitam
Malam kan terusir oleh fajar
Badai pasti terganti oleh pelangi
Hijau pepohonan yang elok tersembunyi
Di hamparan gurun sahara
Pertolongan sang ILLahi
Kan datang di tengah lautam cobaan
Secepat kedipan mata 

Kini ku harus sadar..
Bahwa malam kan terus gelap
& camar kan terus bersayap
Designed By Published.. Blogger Templates